Madah Bakti, sebuah kisah pelestarian Inkulturasi Katolik di Indonesia
Gambar 1.1 : Buku Madah Bakti Edisi 2000 + TPE 2020 (Sumber : PML) Pengantar : Madah Bakti (produksi Pusat Musik Liturgi Yogyakarta) merupakan hasil implementasi dan perwujudan akan harapan iman umat Katolik Indonesia terhadap perkembangan Madah Liturgi di Indonesia yang mengakar sejak lama. Madah Bakti sebagai motor penggerak Inkulturasi yang tetap memegang standar Panduan Liturgi Resmi Katolik, tidak dapat terlepas dari sejarah musik liturgi yang berkembang di Indonesia. Musik Liturgi di Indonesia memiliki catatan sejarah yang panjang. Perkembangan musik liturgi terutama inkulturasi, semula hanyalah berawal dari sekadar menciptakan lagu berbahasa Latin dengan penggubahan corak musik yang menyesuaikan budaya asli suku lokal di Indonesia. Sejarah Inkulturasi Pada Mulanya : Pada tahun 1926, Bp. Cajetanus Harjosoebroto mulai mengarang lagu Gereja menggunakan gaya tangga nada pelog dan dalam syairnya memakai bahasa Latin. Lagu - lagu ini pada kemudian hari akan dimasukkan dan ditranslas